Kamis, 01 November 2012

DALAM TANDA TANYA

Oleh : Abdul Muhtadin Madtahri
 
Hari seperti biasa..
Matahari melihatku dengan kaku dan penuh kecurigaan..
Ribuan debu jalanan seakan menyerangku dengan segudang kebencian..
Asap kenalpot kendaraan silih berganti mencubit, menikam dan menendangku dengan bengis..


Apa salahku??

Waktu berjalan seperti biasa..
Petikan gitar yang hambar diselingi tangisan bayi sayup terdengar...
Aku melihat jiwa-jiwa polos berlarian mengejar bis kota yang melaju dengan lambat di lampu merah itu..ya lampu merah yang setiap pagi aku temui..lampu merah yang setiap sore menatapku bak  mata iblis siap menerkam..

Apa salahku??

Kucoba menerka raut wajah  yang penuh warna dan penuh tanda tanya tanpa expresi harapan..kucoba menerka gerakan bibir-bibir yang seakan berkata sesuatu yang tak pernah aku mengerti..kucoba menerka langkah-langkah  yang tak pernah aku tahu apakah punya tujuan..

Apa salahku??

Mata manusia sudah tak lagi bisa mengucurkan air mata..
Hidung manusia sudah tak lagi mampu mencium kedamaian..
Tangan manusia sudah tak lagi sanggup menyentuh kebenaran..
Bibir dan lidah manusia sudah tak lagi bisa berkata keadilan..
Kaki manusia sudah tak lagi kuat berjalan menuju keselarasan..

Senja datang tepat waktu seperti biasa..
Aku kembali termenung tanpa mampu lagi berfikir
Aku kembali lagi terdiam tanpa bisa berkata apa-apa
Dan aku kembali terlelap tanpa bisa bermimpi....

(“tanda tanya” Jakarta, 2 Juli 2012)
---------------------------------------------------------------
PEMIMPIN BESAR REVOLUSI REPUBLIK BADJINGAN
http://abdulmuhtadin.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar